Senin, 25 Mei 2009

""Politik""



Jika bicara politik hm....pasti yang ada difikiran kita adalah kompetisi para caleg, kompetisi para capres dan cawapres..apalagi untuk saat ini pesta demokrasi yang lagi meriah2nya ...

Kampanye dimana-dimana, para pendukung salah satu yang mereka anggap unggul dari yang lain berusaha semaksimal mungkin agar pilihan yang mereka perjuangkan menang...yah...Team sukses punya pengaruh besar. Namun saat ini saya tidak ingin membicarakan mereka, baik pasangan SBY-BUDI,JK-WIRANTO maupun MEGA dan PRABOWO...toh masing - masing figur telah ada dalam hati kita masing2 siapa yang pantas menduduki kursi tertinggi negeri kita tercinta Indonesia ini.

Tanpa kita sadari kita telah melakukan "Politik" dari sepanjang kita hidup. Mengapa tidak semua yang kita lakukan punya kiat tersendiri..bukankah politik itu erat kaitannya dengan kiat. Baik kiat yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Kiat bagaimana orang bisa percaya dengan kata2 yang benar dan kata2 kita yang salah, kiat bagaimana kita bisa meraih sesuatu yang kita inginkan yang membuahkan sukses dan kiat bagaimana kita bisa terus naik...naik...dan terus naik ketingkat yang kita inginkan.

Pernah kah kita sadar bahwa setiap yang kita perjuangkan itu penuh dengan resiko tantangan dan cobaan,tangis dan tawa pastinya mengiringi kita disana. Dan tanpa kita sadari bahwa yang telah kita genggam dan yang telah menjadi hak milik kita masih bisa lepas begitu saja karena segelintir orang menginginkannya secara Instan nah kalau sudah begini pastilah "Politik" bermain.

Ada sekelompok orang saat ini mempermainkan "politik" . Politik bagaimana cara mengikat atasan agar mendapatkan apa yang diinginkan. Kalau sudah begini cara halal dan tidak halalpun pasti berperan. Cara yang halal pastilah berkompetisi secara sehat dengan menunjuk prestasi yang pastinya diakui oleh atasan .Nah kalau cara yang tidak sehat pastinya ada sahabat yang baik menjadi anak tangga untuk naik. Sayangnya sahabat itu diinjak dari anak tangga yang satu ke anak tangga berikutnya, ke dua - ketiga dan seterusnya artinya bukan satu sahabatkan yang di injak ...

Diinjak dengan cara dihasud,di fitnah dengan bahasa2 yang dituduhkan kepadanya kepada atasan. Sayangnya atasan percaya tanpa menyaring apa yang didengar,bukannya mencari tahu kebenarannya. Sahabat menangis tanpa melakukan apa2 karena dengan tangisan lah yang dapat melegakan hati dan perasaannya meski masalah belum jua teraatasi.

Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan dan dipersalahkan dan siapa yang meskinya dibenarkan...Jawabannya adalah tidak ada siapa2 dan bukanlah siapa2. Melainkan merenunglah,bahwa sebenarnya kita telah masuk pada lingkaran politik kecil namun akan semakin besar dengan orang2 yang dirugikan didalamnya. Hm...betapa kejamnya "Politik" itu.

Namun ingatlah kembali kepada Fitrah awal bahwa Reguklah sucses yang sebenarnya dengan cara menang didunia dan menang di akhirat kalau sudah demikian pasti kita akan dekat dengan Tuhan, kalau sudah dekat dengan Tuhan pastilah kita tidak akan melakukan hal2 yang dapat merugikan hidup dan mati kita. Take care and Keep Smile.


Kata bijak hari ini



""Bawahan itu bukanlah musuh melainkan sahabat yang jika melakukan kesalahan rangkullah dia layaknya seorang sahabat dengan cara arif & bijaksana""

"Manusia menjadi tak berdaya pada saat tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar